
Judul | ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA / JASRUN ISMAIL |
Pengarang | JASRUN ISMAIL |
EDISI | Tesis |
Penerbitan | Universitas Hasanuddin : Fakultas Pertanian, 2009 |
Deskripsi Fisik | 96 hlm :ilus |
ISMN | --jasrunisma-437 /Tesis/Ekonomi / Economic/ |
Subjek | Magister Agribisnis |
Abstrak | Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pendapatan petani sayuran; 2) menganalisis perbedaan sistem pemasaran dan hasil berdasarkan perbedaan usahatani sayuran; dan 3) mengetahui sistem pemasaran yang mana yang palin efisien untuk meningkatkan pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura sebagai sentra komoditas sayuran. Penentuan lokasi secara sengaja (purposive) ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 petani yang terdiri dari masing-masing 10 petani responden di kampung Yahim, kampung Komba dan kampung Kehiran. Penentuan responden secara acak sederhana. Data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan quisioner. Data primer meliputi karakteristik usahatani, input dan output usahatani serta pola pemasaran yang ada. Data dianalisis dengan analisis usahatani sedangkan pola pemasaran secara deskriptif. Data yang digunakan adalah data panen bulan Pebruari-Mei 2008. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas garapan petani kacang panjang 0,16 ha, bayam 0,18 ha, kangkung 0,25 ha dan sawi 0,27 ha. Pendapatan usahatani yang diperoleh dengan skala satu hektar untuk empat komoditas sayuran adalah kacang panjang Rp 3.502.500 per hektar dengan R/C ratio 1,31, bayam cabut Rp. 5.432.985 per hektar dengan R/C ratio 1,36, kangkung darat Rp. 16.812.000 dengan R/C ratio 1,89, dan sawi Rp. 28.113.368 per hektar dengan R/C ratio 2,30. Terdapat empat pola pemasaran, yaitu (1) petani-konsumen akhir, (2) petani-pedagang pengumpul desa (PPD)-konsumen akhir, (3) petani-PPD-pengecerkonsumen akhir dan (4) petani–supermarket-konsumen akhir. Kegiatan pemasaran yang memperlihatkan pola yang sama pada tingkat petani, tetapi berbeda pada tingkat konsumen |
Bentuk Karya | Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca | Tidak ada kode yang sesuai |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000000419 | ||
005 | 20180221081010 | ||
008 | 180221################|##########|#|## | ||
024 | 0 | $a--jasrunisma-437 | |
024 | 0 | $a/Tesis/Ekonomi / Economic/ | |
035 | # | # | $a 0010-0517000419 |
041 | $a ind | ||
042 | $adc | ||
084 | # | # | $a S2-P09 JAS a |
100 | 0 | # | $a JASRUN ISMAIL |
245 | 1 | # | $a ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA /$c JASRUN ISMAIL |
250 | # | # | $a Tesis |
260 | # | # | $a Universitas Hasanuddin :$b Fakultas Pertanian,$c 2009 |
300 | # | # | $a 96 hlm : $b ilus |
520 | # | # | $a Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pendapatan petani sayuran; 2) menganalisis perbedaan sistem pemasaran dan hasil berdasarkan perbedaan usahatani sayuran; dan 3) mengetahui sistem pemasaran yang mana yang palin efisien untuk meningkatkan pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura sebagai sentra komoditas sayuran. Penentuan lokasi secara sengaja (purposive) ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 petani yang terdiri dari masing-masing 10 petani responden di kampung Yahim, kampung Komba dan kampung Kehiran. Penentuan responden secara acak sederhana. Data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan quisioner. Data primer meliputi karakteristik usahatani, input dan output usahatani serta pola pemasaran yang ada. Data dianalisis dengan analisis usahatani sedangkan pola pemasaran secara deskriptif. Data yang digunakan adalah data panen bulan Pebruari-Mei 2008. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas garapan petani kacang panjang 0,16 ha, bayam 0,18 ha, kangkung 0,25 ha dan sawi 0,27 ha. Pendapatan usahatani yang diperoleh dengan skala satu hektar untuk empat komoditas sayuran adalah kacang panjang Rp 3.502.500 per hektar dengan R/C ratio 1,31, bayam cabut Rp. 5.432.985 per hektar dengan R/C ratio 1,36, kangkung darat Rp. 16.812.000 dengan R/C ratio 1,89, dan sawi Rp. 28.113.368 per hektar dengan R/C ratio 2,30. Terdapat empat pola pemasaran, yaitu (1) petani-konsumen akhir, (2) petani-pedagang pengumpul desa (PPD)-konsumen akhir, (3) petani-PPD-pengecerkonsumen akhir dan (4) petani–supermarket-konsumen akhir. Kegiatan pemasaran yang memperlihatkan pola yang sama pada tingkat petani, tetapi berbeda pada tingkat konsumen |
546 | $aBahasa Indonesia | ||
650 | # | $a Magister Agribisnis | |
655 | 0 | $adc_document$2local |
No | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Action |
1 | --jasrunism1-2.pdf | Baca Online | ||
2 | --jasrunisma-437-1-ps0446.pdf | Baca Online |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :